Penulis : SAM
Editor :
Kontributor foto :
Mangkupalas, Jumat 17 Februari 2023 – Demikian salah satu ungkapan teologis yang mengemuka pada
acara Seminar Liturgi dalam rangka persiapan masa Prapaskah dan Perayaan Paskah yang untuk pertama
kalinya diselenggarakan di Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus Mangkupalas Samarinda. Ungkapan
“Jumat Agung bukan Jumat melayat dan Sabtu Paskah bukan malam vigili Paskah” menjadi satu bahan
refleksi bagi umat untuk mengenal secara lebih dalam tentang dasar-dasar teologis dan praktek liturgi
selama masa Prapaskah, Pekan Suci dan Trihari Suci.
Bertempat di basemen Gereja Katolik Paroki HKY Mangkupalas, Seminar Liturgi ini membedah dua materi.
Pertama, Misteri Paskah Dalam Hidup Gereja Katolik Landasan Biblis, Soteriologis, Eklesiologis dan
Liturgis Pentingnya Misteri Paskah Bagi Hidup Gereja Katolik. Kedua : Tinjauan Teologis dan Liturgis
Pekan Suci. Bertindak selaku narasumber adalah Pastor RD. Hilario Didakus Nenga Nampar, M.Hum., Lic.
Th. yang akrab dipanggil sebagai Pastor Rio. Hadir juga Pastor Paroki RD. Indra Praptono dan Pastor rekan
RD. Yan Ola Keda.
Peserta yang hadir cukup lengkap, terdiri dari para suster, penguurus Dewan Pastoral Paroki Harian,
pengurus Dewan Pastoral stasi, pengurus Dewan Pastoral lingkungan, kelompok prodiakon, kelompok
OMK, dan fungsionaris liturgi yang lain.
Dalam paparannya, Pastor Rio mengulas berbagai landasan teologis yang menunjukkan sentralitas
peristiwa Paskah bagi Gereja. Diungkapkan bahwa Misteri Paskah (Wafat dan Kebangkitan Tuhan)
merupakan Puncak dari Rencana Keselamatan Allah, yang perayaannya merupakan perayaan terpenting
dari semua perayaan dan pesta dalam Gereja Katolik. Misteri Paskah merupakan pokok iman dan pokok
pewartaan Gereja, sehingga tanpa misteri wafat dan kebangkitan Tuhan, Gereja tidak memiliki alasan
apapun untuk terus hidup. Mengingat penting dan sakralnya misteri Paskah, maka liturgi Perayaan Paskah
penuh dengan symbol; baik gerak, benda dan kata.
Seminar yang berlangsung hingga menjelang jam 24 malam itu berlangsung dengan penuh antusias.
Dalam pernyataannya, Pastor Paroki, RD. Indra Praptono menyebut bahwa seminar liturgi ini selain untuk
mempersiapkan umat memasuki masa prapaskah dan merayakan Paskah, juga untuk memberikan
pengayaan pemahaman teologis kepada umat. Umat perlu terus diberi katekese agar semakin matang
imannya dan semakin terlibat secara tepat dalam kehidupan menggereja, pungkasnya
Leave a Reply